Kamis, 14 Januari 2016

Anatomi Telinga

Anatomi Telinga


3.3.  Anatomi Telinga

Gambar 3.2. Struktur Telinga

1.  Telinga luar  terdiri dari pinna atau aurikula yaitu daun kartilago yang menangkap gelombang bunyi dan menjalarkannya ke kanal auditori eksternal (meatus), suatu lintasan sempit yang panjangnya 2,1 cm yang merentang dari aurikula sampai membran timpani (Ethel, 2004a).
2.      Membran Timpani (gendang telinga) adalah perbatasan telinga tengah.
a.  Membran rimpani berbentuk kerucut dan dilapisi kulit pada permukaan eksternal dan membran mukosa pada permukaan internal.
b. Membran ini memisahkan telinga luar dan telinga tengah, dan memiliki tegangan, ketebalan, ukuran yang sesuai untuk menggetarkan gelombang bunyi secara mekanis (Ethel, 2004a).
3.      Telinga Tengah terletak di rongga berisi udara dalam petrosus tulang temporal.
a.       Tuba Eustachius (auditori) menghubungkan telinga tengah dan faring.
b.  Tuba yang biasanya tertutup dapat terbuka saat menguap, menelan, atau mengunyah. Saluran ini berfungsi untuk menyeimbangkan tekanan udara pada kedua sisi membran timpani (Ethel, 2004a).
4.      Osikel Auditori dinamakan sesuai bentuknya, terdiri dari maleus (martil), inkus (anvil), dan stapes (sanggurdi). Tulang – tulang ini mengarahkan getaran dari membran timpani ke fanestra vestibuli yang memisahkan telinga tengah dan telinga dalam.
a.       Otot stapedius melekat pada stapes yang ukurannya sesuai dengan fenestra vestibuli oral, dan menariknya ke arah luar. Otot tensor timpani melekat pada bagian pegangan maleus, yang berada pada membran timpani dan menarik fenestra vestibula ke arah dalam.
b.  Bunyi yang keras mengakibatkan suara refleks yang menyebabkan kontraksi kedua otot, yang berfungsi untuk pelindung peredam bunyi (Ethel, 2004a).
5.  Telinga Dalam (Internal) berisi cairan dan terletak dalam tulang temporal, disisi medial telinga tengah. Telinga dalam terdiri dari dua bagian: labirin tulang dan labirin membranosa di dalam labirin tulang.
a.  Labirin Tulang adalah ruang berliku berisi perilimfe, suatu cairan yang menyerupai cairan serebrospinalis. Bagian ini melubangi bagian petrosus tulang temporal dan terbagi menjadi 3 bagian:
(1) Vestibula  adalah bagian sentral labirin tulang yang menghubungkan saluran  semisirkular dan koklea.
(a)    Dinding lateral vestibula mengandung fenestra vestibuli dan fenestra cochleae, yang berhubungan dengan telinga tengah.
(b)   Membran melapisi fenestra untuk mencegah keluarnya cairan perilimfe.
(2)   Rongga tulang saluran semisirkular menonjol dari bagian posterior vestibula.
(a)  Saluran semisirkular anterior dan posterior mengarah pada bidang vertikal di      setiap sudut kanannya.
(b) Saluran semisirkular lateral terletak horisontal pada sudur kanan Saluran    semisirkular anterior dan posterior.
(3)   Koklea mengandung reseptor pendengar (Ethel, 2004a).

b.  Labirin Membranosa adalah serangkaian tuba berongga dan kantong yang terletak dalam labirin tulang dan mengikuti kontur labirin tersebut. Bagian ini mengandung  cairan endolimfe, cairan yang menyerupai cairan interselular.
(1) Labirin membranosa dalam regia vetibula merupakan lokasi awal dua kantong untrikulus dan sakulus yang dihubungkan dengan duktus endolimfe sampit dan pendek
(2)   Duktus semisirkular yang berisi endolimfe yang terletak dalam saluran semisirkular pada labirin tulang yang mengandung perilimfe.
(3) Setiap duktus semisirkular, utrikulus dan sakulus mengandung reseptor untuk  ekuilibrium statis dan ekuilibrium dinamis.
(4)   Utrikulus terhubung dengan duktus semisirkular, sedang sakulus terhubung dengan duktus koklea dalam koklea (Ethel, 2004a).

3.4.  Mekanisme Mendengar
1. Suara ditimbulkan oleh getaran atmosfer yang dikenal sebagai gelombang suara yang kecepatan dan volumenya berbeda – beda.
2.     Gelombang suara bergerak melalui rongga telinga luar yang menyebabkan membran timpani bergetar.
3.  Getaran – getaran tersebut selanjutnya diteruskan menuju inkus dan stapes, melalui maleus yang terkait pada memran timpani.
4.      Karena gerakan – gerakan yang timbul pada tulang ini sendiri, maleus (martil), inkus (anvil), dan stapes (sanggurdi), tulang – tulang itu memperbesar getaran yang kemudian disalurkan melalui fenestra vestibular melalui perilimfa.
5.  Getaran perilimfa dialihkan melalui membran menuju endolimfa dalam saluran koklea, dan rangsangan mencapai akhir – akhir saraf dalam organ corti untuk kemudian diantarkan menuju otak oleh nervus auditorius.

6.  Perassan pendengaran ditafsirkan oleh otak sebagai suara yang enak atau tidak enak, ingar bingar atau musikal (Evelyn, 2011b).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar