Anatomi Hidung
3.8. Anatomi Hidung
Gambar 3.4. Struktur Hidung
1.3.1.
Anatomi hidung bagian luar
Bentuk
hidung luar seperti piramid dengan bagian-bagiannya dari atas ke bawah :
1.
pangkal hidung (bridge)
2.
batang hidung (dorsumnasi)
3.
puncak hidung (hip)
4.
ala nasi
5.
kolumeladan
6.
lubang hidung (nares anterior).
Hidung luar dibentuk
oleh kerangka tulang dan tulang rawan yang dilapisi oleh kulit, jaringan ikat
dan beberapa otot
kecil yang berfungsi
untuk melebarkan atau
menyempitkan lubang hidung. Kerangka tulang terdiri dari :
a.
Rulang hidung (os nasal)
b.
Prosesus frontalisos maksila
dan
c. Prosesus nasalis
os frontalsedangkan kerangka
tulang rawan terdiri
dari beberapa pasang tulang
rawan yang terletak
di bagian bawah
hidung
1.3.2.
Anatomi hidung bagian dalam
1.
Septum nasi
Septum
membagi kavum nasi menjadi dua ruang kanan dan kiri. Bagian posterior
dibentuk oleh lamina
perpendikularis os etmoid,
bagian anterior oleh
kartilago septum (kuadrilateral)
, premaksila dan kolumela membranosa; bagian posterior dan inferior oleh
os vomer, krista
maksila , Krista
palatine serta krista
sfenoid.
Ada
2 bagian yang membangun septum nasi, yaitu :
a. Bagian anterior septum nasi, yang
tersusunoleh tulang rawan yaitu kartilago quadrangularis.
b.
Bagian posterior septum nasi.tersusun
oleh lamina perpendikularis os ethmoidalis dan vomer.
2.
Dorsum Nasi
Dorsum
nasi (batang hidung). Ada 2 bagian yang membangun dorsum nasi, yaitu :
a.
Bagian kaudal dorsum nasi.
b.
Bagian kranial dorsum nasi.
3.
Kavum nasi
Kavum
nasi terdiri dari : Dasar hidung, Atap hidung, Dinding Lateral, Konka, Meatus superior,
Meatus media, Meatus Inferior (Dhingra, 2007).
4.
Sinus paranasal
Sinus
paranasal adalah rongga-rongga di dalam tulang kepala yang berisi udara yang berkembang dari
dasar tengkorak hingga
bagian prosesus alveolaris
dan bagian lateralnya berasal dari
rongga hidung hingga bagian
inferomedial dari orbita
dan zygomatikus. Sinus-sinus
tersebut terbentuk olehpseudostratified columnar epitheliumyang berhubungan
melalui ostium dengan lapisan
epitel dari rongga
hidung.
5.
Kompleks Ostio Meatal (KOM)
Kompleks ostiomeatal
(KOM) adalah bagian
dari sinus etmoid
anterior yang berupa celah
pada dinding lateral
hidung. Pada potongan
koronal sinus paranasal
gambaran KOM terlihat jelas yaitu suatu rongga di antara konka media dan
lamina papirasea. Struktur anatomi penting
yang membentuk KOM
adalah prosesus unsinatus,
infundibulum etmoid, hiatus semilunaris, bula
etmoid, agger nasi
dan ressus frontal (Wardani, 2007).
3.9. Mekanisme Pencium
1. Bau
yang berbentuk gas yang tercampur dalam udara masuk ke dalam rongga hidung
sehingga akan merangsang saraf olfaktorius.
2. Indra
bau bergerak melalui traktus olfaktorius dengan perantara stasiun penghubung
hingga mencapai daerah penerima akhir dalam pusat olfaktorius.
3. Pada
lobus temporalis di otak besar tempat perasaan itu ditafsirkan (Kesehatan, 2015) .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar