3.3. Anatomi Telinga
Gambar 3.2. Struktur Telinga
1. Telinga luar terdiri dari pinna atau aurikula yaitu daun kartilago yang menangkap gelombang
bunyi dan menjalarkannya ke kanal
auditori eksternal (meatus), suatu lintasan sempit yang panjangnya 2,1 cm
yang merentang dari aurikula sampai membran timpani (Ethel, 2004a).
2. Membran Timpani (gendang telinga) adalah perbatasan telinga
tengah.
a. Membran rimpani berbentuk kerucut dan
dilapisi kulit pada permukaan eksternal dan membran mukosa pada permukaan
internal.
b. Membran ini memisahkan telinga luar dan
telinga tengah, dan memiliki tegangan, ketebalan, ukuran yang sesuai untuk
menggetarkan gelombang bunyi secara mekanis (Ethel, 2004a).
3. Telinga Tengah terletak
di rongga berisi udara dalam petrosus tulang temporal.
a.
Tuba
Eustachius (auditori) menghubungkan telinga tengah dan
faring.
b. Tuba yang biasanya tertutup dapat
terbuka saat menguap, menelan, atau mengunyah. Saluran ini berfungsi untuk
menyeimbangkan tekanan udara pada kedua sisi membran timpani (Ethel, 2004a).
4. Osikel Auditori dinamakan
sesuai bentuknya, terdiri dari maleus
(martil), inkus (anvil), dan stapes (sanggurdi). Tulang – tulang ini
mengarahkan getaran dari membran timpani ke fanestra vestibuli yang memisahkan telinga tengah dan telinga
dalam.
a.
Otot stapedius melekat pada stapes yang
ukurannya sesuai dengan fenestra vestibuli oral, dan menariknya ke arah luar.
Otot tensor timpani melekat pada bagian pegangan maleus, yang berada pada
membran timpani dan menarik fenestra vestibula ke arah dalam.
b. Bunyi yang keras mengakibatkan suara
refleks yang menyebabkan kontraksi kedua otot, yang berfungsi untuk pelindung
peredam bunyi (Ethel, 2004a).
5. Telinga Dalam (Internal) berisi
cairan dan terletak dalam tulang temporal, disisi medial telinga tengah.
Telinga dalam terdiri dari dua bagian: labirin
tulang dan labirin membranosa di
dalam labirin tulang.
a. Labirin Tulang adalah
ruang berliku berisi perilimfe, suatu cairan yang menyerupai cairan
serebrospinalis. Bagian ini melubangi bagian petrosus tulang temporal dan
terbagi menjadi 3 bagian:
(1) Vestibula adalah bagian sentral labirin tulang yang
menghubungkan saluran semisirkular dan koklea.
(a)
Dinding lateral vestibula mengandung fenestra vestibuli dan fenestra cochleae, yang berhubungan
dengan telinga tengah.
(b)
Membran melapisi fenestra untuk mencegah
keluarnya cairan perilimfe.
(2) Rongga
tulang saluran semisirkular menonjol
dari bagian posterior vestibula.
(a) Saluran semisirkular anterior dan
posterior mengarah pada bidang vertikal di setiap sudut kanannya.
(b) Saluran semisirkular lateral terletak
horisontal pada sudur kanan Saluran semisirkular anterior dan posterior.
(3) Koklea mengandung
reseptor pendengar (Ethel, 2004a).
b. Labirin Membranosa adalah
serangkaian tuba berongga dan kantong yang terletak dalam labirin tulang dan
mengikuti kontur labirin tersebut. Bagian ini mengandung cairan endolimfe, cairan yang menyerupai
cairan interselular.
(1) Labirin membranosa dalam regia vetibula
merupakan lokasi awal dua kantong untrikulus
dan sakulus yang dihubungkan dengan duktus endolimfe sampit dan pendek
(2)
Duktus
semisirkular yang berisi endolimfe yang terletak dalam
saluran semisirkular pada labirin tulang yang mengandung perilimfe.
(3) Setiap duktus semisirkular, utrikulus
dan sakulus mengandung reseptor untuk ekuilibrium
statis dan ekuilibrium dinamis.
(4)
Utrikulus
terhubung dengan duktus semisirkular, sedang sakulus terhubung dengan duktus
koklea dalam koklea (Ethel, 2004a).
3.4. Mekanisme Mendengar
1. Suara ditimbulkan oleh getaran atmosfer
yang dikenal sebagai gelombang suara yang kecepatan dan volumenya berbeda –
beda.
2. Gelombang suara bergerak melalui rongga
telinga luar yang menyebabkan membran timpani bergetar.
3. Getaran – getaran tersebut selanjutnya
diteruskan menuju inkus dan stapes, melalui maleus yang terkait pada memran
timpani.
4.
Karena gerakan – gerakan yang timbul
pada tulang ini sendiri, maleus (martil), inkus (anvil), dan stapes (sanggurdi),
tulang – tulang itu memperbesar getaran yang kemudian disalurkan melalui
fenestra vestibular melalui perilimfa.
5. Getaran perilimfa dialihkan melalui
membran menuju endolimfa dalam saluran koklea, dan rangsangan mencapai akhir –
akhir saraf dalam organ corti untuk kemudian diantarkan menuju otak oleh nervus
auditorius.
6. Perassan pendengaran ditafsirkan oleh
otak sebagai suara yang enak atau tidak enak, ingar bingar atau musikal (Evelyn, 2011b).